AdabAqidahBimbingan IslamManhaj

Doa Dijauhkan dari Kesyirikan (Sangat Penting Dihapal)

(Mohon diberitahukan kepada kaum muslimin)

Pernahkah kita selama ini berdoa meminta perlindungan dari bahaya kesyirikan? Kesyirikan adalah meyekutukan Allah dalam ibadah dan hak-hak khusus Allah.

Berikut doanya

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ

Allahumma innii a’uudzu bika an usyrika bika wa anaa a’lamu, wa astaghfiruka limaa laa a’lamu

 

“Yaa Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari berbuat kesyirikan ketika aku mengetahuinya dan aku memohon ampunan Mu ketika aku tidak mengetahuinya”. (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad).

 

Para Nabi dan orang shalih saja berdoa agar ia dan keturunannya dijauhkan dari kesyrikian,

Mari kita lihat teladan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, beliau berusaha menjaga keluarganya dari praktek kesyirikan dan menjaga agar selalu bertauhid. Beliau berdakwah tauhid kepada bapaknya,

إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا

“Ingatlah ketika ia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya; “Wahai Ayahku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong engkau sedikitpun?”. (Maryam/19:42)

Beliau juga berdakwah dan berdoa agar dirinya dan anak keturuan beliau dijauhkan dari kesyirikan
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ ءَامِنًا وَ اجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ اْلأَصْنَامَ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata,”Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim:35).

Demikian juga orang-orang shalih pendahulu kita, mereka sangat berusaha menjaga tauhid keluarga mereka dan mencegah dari praktek kesyirikan. Lukman berpesan kepada anak-anaknya,
وَإِذْقَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَتُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, pada waktu memberi pelajaran kepadanya,”Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar. ” (Luqman:13)

Bahaya kesyirikan sangat besar:
bahaya kesyirikan:

1.Pelaku Kesyirikan diancam masuk neraka dan diharamkan masuk surga.[1]

Bahkan bisa diancam kekal abadi dineraka lho…[2]

2.Pelaku kesyirikan seluruh amalannya bisa terhapus tanpa tersisa sekali[3]

Udah capek-capek beramal kebaikan, eh dihapus… bangkrut dah pas hari kiamatPelaku kesyirikan tidak akan diampuni oleh Allah jika mati dan belum bertaubat dari kesyirikannya[4]

3. Maksudnya, kalau dosa lainnya, ada kemungkinan diampuni walaupun mati belum bertaubat dari dosa itu, tentunya karena rahmat Allah

4.Kesyirikan adalah kedzaliman yang paling dzalim dan dosa yang paling berdosa[5]

Kalau misalnya Ibu kita dipukul di hadapan kita, tentu marah banget kan.. geram. Nah, ini Rabb kita lho, yang dilanggar haknya, semoga kita gak santai-santai aja atau malah masa bodoh dan pura-pura gak tahu?

5.Kesyirikan itu hakikatnya merendahkan diri kepada makhluk plus pembodohan, padahal manusia itu mulia

Logikanya aja deh

-Masa’ ada sesajen makanan enak-enak buat ditaruh di laut, depan pohon “angker” dan dibiarkan membusuk, mendingkan di makan atau disumbangkan.

-Kepala Sapi dan kerbau yang enak banget dibuat gulai, eh digantung dijembatan atau ditanam dibawah bangunan supaya bangunannya awet dan permisi sama penunggu

-Udah jelas manusia makhluk mulia dan setan aslinya takut ama manusia, eh.. pas lewat pohon atau batu angker malah takut banget sambil bilang “permisi mbah”

-pernah denger gak ada hewan yang kotorannya direbutin buat “ngalap berkah”? coba tanya mbah google deh, wah ini benar-benar “no comment”

Dan masih banyak lagi bahaya kesyirikan, kalau mau tahu ya belajar dan cari infromasi. Karena macamnya dan bentuk ada beberapa macam

Semoga kita dihindari bahaya keyirikan dan selalu bisa menjadi hamba Allah yang bertauhid

 

Demikian semoga bermanfaat

@Laboratorium Klinik RSUP DR Sardjito, Yogyakarta Tercinta

Penyusun:  Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB dan follow twitter

 

catatan Kaki:

[1] Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّهُ ُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al Maidah: 72).

 

[2] Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (QS. Al Bayyinah: 6).

[3] Allah Ta’ala berfirman,

وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 88).
[4] Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’: 48).

 

[5] Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” (QS. Lukman: 13).

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’: 48).

Related Articles

2 Comments

  1. terima kasih dokter Raehanul Bahraen,baik doanya. saya ambil doanya sahaja tidak yang lain.

    saya dan keluarga pulangkan kepunyaan dokter Raehanul Bahraen yang ada pada kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button