Penjelasan Vaksin Impor yang Bukan Program Pemerintah

Vaksin, Enzim Babi, dan Isu yang Dibawa Sebagian Oknum
Sebagian oknum ada yang menyebarkan gambar-gambar vaksin yang tertulis “Bersinggungan dengan enzim babi” atau “mengandung babi”.
Vaksin tersebut tertulis dengan bahasa Indonesia.
Oknum ini berkata (atau membawa arah pemahaman pembaca) bahwa vaksin yang dipakai di Indonesia SEMUANYA mengandung babi.
Respon kami: TIDAK BENAR
Semua gambar tersebut (gambar kami lampirkan) adalah gambar vaksin impor yang BUKAN program pemerintah Indonesia, jadi BUKAN yang dipakai untuk program imunisasi rutin Kementerian Kesehatan RI.
Silakan lihat gambarnya — vaksin itu buatan USA dan France, sedangkan mayoritas vaksin Indonesia buatan Biofarma (buatan Indonesia sendiri).
Ada yang diimpor, misalnya vaksin MR (tidak mengandung babi pada hasil akhirnya).
➡ Telah kami jelaskan bahwa vaksin program pemerintah TIDAK MENGANDUNG BABI.
Baca selengkapnya di tulisan ini:
https://muslimafiyah.com/semua-bisa-ngomong-tentang-vaksin.html
Bagaimana dengan vaksin impor yang bukan program pemerintah?
Berikut penjelasannya:
Pencantuman “Bersinggungan dengan enzim babi” pada label menunjukan bahwa ilmuwan tersebut transparan dan amanah ilmiah.
Bukan sebagaimana sangkaan oknum yang mengatakan ada bahan yang disembunyikan, konspirasi Yahudi dan Amerika serta tuduhan sales vaksin (lagi-lagi konspirasi ^^).“Bersinggungan dengan enzim babi” itu artinya memakai enzim babi sebagai katalisator dan tidak ada dalam hasil akhir.
Adapun kata “mengandung babi” itu memang ada babi pada vaksin tersebut karena memakai gelatin babi.
➡ Mengenai gelatin babi, silakan baca tulisan sahabat kami ustadz dr. M. Saifuddin Hakim, M.Sc berikut:
https://kesehatanmuslim.com/kandungan-gelatin-babi-porcine-derived-gelatine-dalam-vaksin/Kenapa dengan bahasa Indonesia dan pencatatan dengan bahasa Indonesia?
Karena vaksin yang diimpor (barang impor) setelah melalui BPOM (berarti aman), akan tertulis dengan bahasa Indonesia (sebagaimana jajan dan snack impor).
Pencatatan dengan bahasa Indonesia karena petugasnya orang Indonesia dan tidak semua bisa bahasa Inggris.Vaksin “impor bukan program pemerintah” ini hanya dipakai sedikit dan khusus kalangan tertentu.
Misalnya:
Orang asing (bule) ingin melanjutkan program vaksin di Indonesia
Mereka tinggal pakai vaksin (dari negara mereka atau yang dipakai negara mereka) yang sudah diimpor ke Indonesia
Atau memang vaksin itu tidak ada dalam program pemerintah dan dipakai pada keadaan khusus saja
Vaksin impor yang TIDAK masuk dalam program imunisasi nasional diperbolehkan bagi orangtua yang ingin anak-anaknya dilengkapi dengan vaksin-vaksin impor tersebut.
➡ Ini adalah pilihan orang tua masing-masing.
Demikian semoga bermanfaat
@ Yogyakarta Tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Telah direview oleh:
dr. Arifianto Apin, Sp.A
Praktisi vaksinasi, penulis buku tentang vaksin dan kesehatan anakdr. M. Saifuddin Hakim, M.Sc
S2 Erasmus Medical Center (EMC) Rotterdam, bidang Infeksi dan Imunologi
S3 (PhD) di EMC-Postgraduate School, bidang Virologi Molekuler
Artikel: www.muslimafiyah.com