Perut adalah Wadah yang Buruk, Sumber Penyakit

Beberapa sumber penyakit dalam ilmu kesehatan antara lain:
Makanan
Lingkungan
Penyakit
Salah satu penyebab terbanyak penyakit adalah karena makanan.
Lihat saja penyakit-penyakit yang muncul di zaman modern ini—kebanyakan merupakan penyakit akibat pola hidup yang tidak sehat, terutama makanan yang tidak terkontrol:
Diabetes
Mengonsumsi makanan manis dan berkalori tinggi seperti es krim, manisan, serta minuman cepat saji.
Kolesterol
Terlalu banyak makan lemak, makanan berminyak, dan gorengan tidak sehat.
Hipertensi
Asupan garam berlebihan dan gaya hidup tidak sehat.
Asam Urat
Konsumsi emping, bayam, nangka, dan makanan dengan kadar purin tinggi.
Tidak heran jika dalam hadits dijelaskan bahwa perut adalah “wadah terburuk” yang diisi:
ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk yaitu perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas.”
(HR. At-Tirmidzi no. 2380, Ibnu Majah no. 3349, Ahmad 4/132. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 2265)
Karena itu, kita diperintahkan untuk mengontrol makanan, bukan sekadar memuaskan nafsu mulut dan perut. Seorang Muslim tidak tamak dan tidak asal makan saja. Ia perlu banyak berpuasa dan menyedikitkan makanan.
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
مع أن قلة الأكل من محاسن أخلاق الرجل ، وكثرة الأكل بضده
“Sedikit makan merupakan kemuliaan akhlak seseorang dan banyak makan adalah lawannya.”
(Syarh Muslim, 14/25)
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
لان الشبع يثقل البدن، ويقسي القلب، ويزيل الفطنة، ويجلب النوم، ويضعف عن العبادة
“Karena kekenyangan (memuaskan nafsu perut dan mulut) membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur, dan melemahkan semangat untuk beribadah.”
(Siyar A’lam An-Nubala, 8/248, Darul Hadits, Kairo, 1427 H)
Mari kita jaga pola makan sehat, karena ini adalah bagian dari perintah agama kita yang mulia.
@Di Keheningan Malam (jaga malam), Yogyakarta tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com