Wanita dan “Diabetes”

Wanita harus tegas menjawab:
Kau halalkan atau kau tinggalkan. Jika tidak, mudah terkena “diabetes” karena sering mengonsumsi janji-janji manis.
Wanita itu mudah sekali terperdaya dengan kata-kata romantis—janji manis nan palsu. Kata-kata romantis ini bagaikan sihir.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“إِنَّ مِنَ الْبَيَانِ سِحْرًا”
“Sesungguhnya sebagian dari Al-bayan (susunan kata-kata yang indah) adalah sihir.”
(HR. Bukhari)
Mengenai hadits ini, ulama menjelaskan bahwa kata-kata berlebihan atau terlalu memaksakan puitis dan bersajak tidaklah baik. Setiap kata yang mengungkapkan perasaan dengan memaksakan sajak dan puitisitas justru dapat merugikan, terutama bagi wanita, yang akhirnya bisa “klepek-klepek”.
Dalam hadits dijelaskan bahwa sebagian dari Al-bayan (berarti tidak semua tercela) bisa seperti sihir. Maksudnya, sebagaimana dijelaskan oleh Al-Maidani rahimahullah:
“وَمَعْنَى السِّحْرِ: إِظْهَارُ الْبَاطِلِ فِي صُورَةِ الْحَقِّ”
“Makna sihir adalah menampakkan kebatilan dalam bentuk kebenaran (niat buruk tapi terlihat baik).”
(Sumber: Alukah.net)
Karenanya, wanita shalihah harus tegas jika ada laki-laki yang menggoda hanya lewat kata-kata, baik melalui SMS, WA, inbox, dan sebagainya. Padahal, laki-laki tersebut tidak jelas siapa dia, bagaimana akhlaknya, dan bagaimana agamanya. Yang pasti, laki-laki itu tidak baik agamanya karena menggoda wanita lewat jalur yang tidak semestinya.
@Yogyakarta Tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com
[^1]: HR. Bukhari
[^2]: Sumber: Alukah.net