Tips Menjaga Kualitas Sperma yang Sehat
[Rubrik: Kesehatan]
Manusia diciptakan oleh Allah dari mani (sperma) yang bersatu dengan sel telur (ovum) di dalam rahim lalu Allah menjadikannya segumpal darah. Itulah ketetapan Allah yang ditetapkan pada manusia. Allah berfirman,
اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗ
“Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya. Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang laki-laki dan perempuan.” (QS Al-Qiyamah, 37-39)
Sperma adalah elemen penting dalam reproduksi. Laki-laki yang memiliki kelainan pada spermanya dapat memicu ketidaksuburan dan menghambatnya memiliki keturunan.
Dari sudut pandang ilmu medis, sperma yang sehat dan tidak sehat bisa dilihat dari jumlahnya, pergerakannya, dan bentuknya melalui pemeriksaan laboratorium.
Beberapa kondisi penyebab gangguan kesuburan yang paling sering ditemukan pada laki-laki seperti:
- Oligozoospermia (jumlah sperma sedikit)
- Asthenozoospermia (pergerakan sperma tidak normal),
- teratozoospermia (bentuk sperma abnormal)
- dll
Untuk mendapatkan kualitas sperma yang sehat, ada beberapa terapi mudah dan sederhana yang bisa dilakukan (khususnya bagi mereka yang belum dikaruniai anak), seperti menghindari sebab-sebab rusaknya sperma. Diantara penyebab rusaknya sperma adalah jarang olahraga dan suhu pada testis yang panas. Hindari memakai celana yang terlalu ketat, kurangi durasi duduk yang terlalu lama, dan batasi paparan skrotum sebagai tempat diproduksinya sperma dari benda yang panas seperti meletakkan laptop di pangkuan.
Salah satu hikmah Allah menciptakan biji skrotum berada di luar adalah agar suhunya tetap dingin. Kondisi dimana biji skrotum berada di dalam perut akan membuat sperma rusak karena tidak cocok dengan lingkungan dalam perut yang cenderung memiliki suhu lebih tinggi.
Masih banyak penyebab rusaknya sperma lainnya, untuk informasi lebih lengkap silahkan berkonsultasi ke dokter, khususnya spesialis andrologi.
Jika telah dilakukan terapi-terapi bahkan pengobatan tetapi masih belum menghasilkan kualitas sperma yang diharapkan, metode bayi tabung mungkin bisa menjadi solusi. Prinsipnya, prosedur ini dilakukan dengan cara mempertemukan sel telur dan sel sperma di luar tubuh. Dari sekian banyak sperma, melalui pengamatan di bahwa mikroskop akan dipilih sperma yang layak untuk dipertemukan dengan sel telur di dalam tabung khusus di laboratorium. Setelah sel telur tersebut berhasil dibuahi, bakal janin yang terbentuk akan ditanam di rahim untuk menghasilkan kehamilan. Tentunya juga tetap perlu melakulan konsultasi ke dokter sebelumnya.
Penulis: dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
(Tulisan lepas dan ringan terkait kesehatan)
Artikel www.muslimafiyah.com