Faidah RingkasTanya Jawab

Mengapa Wanita Selalu Terlihat Cantik di Depan Laki-Laki?

[Rubrik: Faidah Ringkas]

Sejak dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi laki-laki. Apa yang dimiliki oleh wanita bisa membuat laki-laki luluh, terperangkap, dan hilang akalnya, meski dia sebelumnya kokoh dan istiqamah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki dibandingkan (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 7122)

Beliau juga bersabda,

مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ

“Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkankan akal laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.” (HR. Bukhari no. 304)

Bagaimana pun rupa seorang wanita, ada saja yang tertarik kepadanya. Meski ada yang menilainya tidak cantik, tetapi tetap saja ada lelaki yang terpikat. Ini bukti bahwa cantik itu relatif. Boleh jadi rupanya biasa-biasanya saja, tetapi darinya terpancar aura yang menarik bagi sebagian lelaki.

Mengapa ini bisa terjadi? Mungkin saja salah satunya karena peran syaithan yang menjadikan semua wanita itu bisa terlihat cantik. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

المَرْأَةُ عَوْرَةٌ إِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu adalah aurat. Bila ia keluar, syaithan akan menghiasinya (untuk menggoda laki-laki).” (HR. Tirmidzi no. 1173, dishahihan oleh Al-Albani)

Syaikh Abul ‘Alaa Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata,

( فإذا خرجت استشرفها الشيطان ) أي زينها في نظر الرجال وقيل أي نظر إليها ليغويها ويغوى بها

“Bila wanita keluar syaithan akan menghiasinya, maknanya adalah syaithan menghiasinya di mata laki-laki. Juga dikatakan, maknanya, syaithan melihat wanita tersebut untuk menyesatkannya dan menyesatkan (manusia) dengannya.” (Tuhfatul Ahwadzi, 4/283)

Andaipun seorang wanita sudah menutup auratnya dengan sempurna, berpakaian hitam dengan maksud agar tidak menarik perhatian para lelaki, bahkan sampai pun bercadar, namanya laki-laki tetap saja tidak semuanya bisa bersikap biasa saja. Ada saja yang nengok, memperhatikannya, melihat kedua matanya yang tampak dari sudut sempit cadarnya, atau minimal memperkirakan tingginya. Laa haula wa laa quwwata illa billah.

Sungguh lelaki tidak bisa benar-benar lepas dari fitnah wanita. Itulah mengapa wanita diperintahkan untuk lebih banyak tinggal di rumahnya, demi meminimalisir terjadinya fitnah yang begitu sering menimpa para lelaki, kecuali jika ada hajat yang mengharuskannya keluar. Allah berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Artikel www.muslimafiyah.com
Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.
(Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button