Faidah RingkasFiqh

Shalat Tarawih 2 Rakaat Salam atau 4 Rakaat Salam

[Rubrik: Faidah Ringkas]

Salah satu ibadah utama di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih. Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat isya secara berjamaah. Di antara keutamaannya adalah bisa mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759) Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih.

Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih, di tengah masyarakat kita dijumpai adanya perbedaan, ada sebagian masyarakat yang melaksanakan dengan jumlah 11 rakaat ada pula yang 23 rakaat. Tentang perbedaan ini telah kami bahas dalam artikel kami yang lain.

Selain itu, untuk tata cara pelaksanaan shalat tarawih ini juga dijumpai adanya perbedaan, ada yang melakukan dengan 2 rakaat salam ada pula yang 4 rakaat salam. Pendapat terkuat dalam masalah ini adalah shalat tarawih dilakukan 2 rakaat salam, karena shalat tarawih termasuk shalat malam sedangkan shalat malam dilakukan dengan 2 rakaat salam – 2 rakaat salam.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى

“Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu rakaat, untuk menjadi witir bagi shalat-shalat sebelumnya.” (HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749)

Lantas bagaimana dengan hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha tentang shalat malam Nabi 4 rakaat salam berikut ini,

مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُصَلِّي أَرْبَعًا، فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا، فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah nambahi lebih dari 11 rakaat, baik di dalam ramadhan maupun di luar ramadhan. Beliau shalat 4 rakaat, jangan kamu tanya bagusnya dan panjangnya. Kemudian shalat lagi 4 rakaat, jangan kamu tanya bagusnya dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat.” (HR. Bukhari no. 3569)

Para ulama menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah setiap kali Nabi melakukan 4 rakaat maka beliau akan beristirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan 4 rakaat berikutnya. Namun dalam 4 rakaat tersebut, beliau melakukan salam setiap 2 rakaatnya. Sehingga kedua hadits di atas sebenarnya tidak bertentangan tetapi saling menjelaskan, hadits Ibnu Umar menjelaskan hadits ‘Aisyah.

Meskipun yang lebih afdhal adalah 2 rakaat salam – 2 rakaat salam, tetapi yang melaksanakan shalat tarawih dengan 4 rakaat salam – 4 rakaat salam juga tetap terhitung sah. Karena tata cara shalat dengan salam di setiap 2 rakaat bukanlah keharusan. Bahkan dijumpai dalam berbagai riwayat, Nabi juga pernah shalat 4 rakaat sekaligus atau bahkan lebih dari itu. Wallahu a’lam.

Artikel www.muslimafiyah.com
Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK. (Alumnus Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button